Sedikit kopi kayu manis, teh hijau, beserta roti lapis..banyak rokok kretek dan perdebatan konseptual-filosofis.. Di sana sini diselingi canda tawa terbahak-bahak..yang kembali menjadi keheningan saat merujuk lagi pada teks Martin Heidegger Sein und Zeit (Ada dan Waktu) yang terbuka lebar di atas meja, dan selalu memanggil untuk kembali pada teks.. Memang refleksi tidak bisa dilepas dari spontanitas, kedalaman tidak bisa dipisahkan dari keseharian, otentisitas tidak bisa dipahami tanpa in-otentisitas. Seperti kata Maurice Merleau-Ponty saat mengomentari teks Husserl Ideen II: “c’est une experience tres volupteuse!.”
Iklan